14 Hari 7 Destinasi Sejuta Cerita bersama Daihatsu Terios




Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap dipuja – puja bangsa
...
Sungguh Indah Tanah Air Beta
Tiada Bandingnya Di Dunia
Karya Indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi Bangsa Yang Memujinya
...

Lagu  Indonesia Pusaka terngiang di telinga saya ketika melihat video dan membaca paragraf demi paragraf cerita perjalanan 7 Wonders Hidden Paradise yang dilaksanakan pada 1-14 Oktober 2013. Saya membayangkan bagaimana rasanya bisa mengunjungi  7 tempat menakjubkan di Indonesia dalam waktu 14 hari. Mulai dari Desa Sawarna sampai Pulau Komodo dengan jarak kurang lebih 3000 km membuat saya berimajinasi , bagaimana rasanya menginjakkan kaki di sisa – sisa erupsi Merapi? Bagaimana suasana kehangatan warga Tengger?  Apakah Taman Nasional Baluran benar-benar membuat kita seperti di Afrika ? Lalu bagaimana tradisi “penculikan” di Suku Sasak di Lombok?

Lebih baik saya ceritakan saja satu persatu tentang 7 Hidden Paradise Daihatsu ini. 

1.       Desa Sawarna yang berwarna


Destinasi petualangan 7 Wonders Hidden Paradise yang pertama adalah mengunjungi Desa Sawarna. Desa yang terletak di provinsi Banten ini merupakan desa ramah lingkungan yang mewajibkan pengunjungnya untuk berjalan kaki melewati sebuah jembatan ketika memasukinya. Desa ini merupakan pintu masuk bagi pengunjung yang ingin melihat bongkahan batu karang yang ada di pantai Tanjung Layar.


Ayo rek nang SCNM ( Suroboyo Carnival Night Market)




Suara musik dan nyanyian dengan suara khas Suroboyo menyambut kami ketika sampai di tempat parkir Suroboyo Carnival. Hampir saja kami terkena tipu seorang oknum tukang parkir liar yang mengatakan tempat parkir sudah penuh dan menyuruh kami pakir di tempat oknum tersebut. Tapi kenyatannya masih banyak tempat yang kosong untuk menempatkan kendaraan pribadi pengunjung.

Setelah memilih tempat untuk parkir kami menuju musholla dan pergi ke kantin untuk membeli air minum. Musholla di area ini cukup luas. Tetapi sayang sekali tidak ada sekat antara perempuan dan laki-laki. Untuk tempat wudhunya hanya diberi sekat di tengah. Saran saya untuk pihak pengelola SCNM sebaiknya diberi sekat atau pembatas karena saya sendiri bingung mana tempat untuk wudhu laki-laki dan wudhu untuk perempuan.

Musholla yang luas

Dari kejauhan terdengar lantunan lagu theme song dari SCNM dan membuat kami bergegas menuju antrian tiket masuk. Terdapat dua loket tiket yang kedua antriannya cukup panjang. Padahal kami datang bukan saat weekend tapi antriannya sudah cukup panjang , bagaiamana kalau weekend yaa , batin saya berbisik pelan.
back to top