Siang ini Sleman
diguyur hujan dan saya terjebak di sebuah toko kecil berjarak dua blok dari
kos. Toko dengan sistem bulk atau grosir yang memiliki slogan “First zerowaste
store at Yogyakarta” ini rutin saya kunjungi untuk membeli beberapa bahan masak
dan kebutuhan sehari-hari seperti kecap manis, kaldu jamur, sabun, minyak telon
dan lainnya. Hitung-hitung belajar lebih peduli dengan lingkungan karena semua
yang dijual termasuk dalam zerowaste.
Deretan toples berisi oatmeal dan granola |
Saat terjebak di
dalam toko, mau tidak mau saya berinteraksi dengan penjaganya, sebut saja
namanya Mawar. Biasanya saya hanya bertanya seputar barang-barang kali ini saya
bertanya seputar asal usul dan aktivitas kesehariannya.
Ternyata kami
sama-sama dari Jawa Timur, Mawar dari Nganjuk dan saya dari Sidoarjo. Mawar
sedang berkuliah di jurusan Mikrobiologi. Mendengar jurusan tersebut saya
langsung teringat cita-cita saya yang ingin berkuliah di jurusannya.
“Di Indonesia ini
ada dua mbak, di UGM dan ITB, kalau di sini lebih ke mikrobiologi pertaniannya.
Kalau sekarang kan ada virus di Wuhan nah itu peneliti dari Mikrobiologi yang
sedang bekerja keras. Nanti bisa juga kerja di pertambangan, dll.”
Saya terdiam,
cita-cita yang dulu sempat terbesit di hati namun tidak sempat saya wujudkan melayang-layang di pikiran. Sebenarnya dulu ada salah satu mata kuliah
yang membahas antara jurusan saya, IT dan biologi namun hanya dikenalkan dalam
satu pertemuan singkat saja. Saya tidak menyesal tapi entah kenapa saya turut
bangga dengan si Mawar. Mendengar ia bercerita tentang jurusannya seakan-akan
ia mengajak saya duduk di dalam kelas dan saya mendengarkannya bercerita
tentang makhluk-makhluk tak kasat mata yang menjadi "aktor" utama di jurusannya.
Langit Sleman
yang mendung mendukung saya untuk berlama-lama duduk di toko kecil ini.
Beberapa kali perut saya membunyikan alarm kelaparannya, yang menjadi alasan
saya membeli roti di sini, tapi tidak saya gubris dan kembali asyik dengan
obrolan. Salah satu yang menarik adalah ia tidak menyadari kalau saya sudah
duduk di bangku pasca, saat saya memberitahunya ia sedikit kaget. *langsung
sumringah* hahaha.
Hingga akhirnya
terdengar bunyi hujan mereda dan saya tidak kuat lagi menahan lapar :( Akhirnya saya berpamitan dan mengucap salam
segera akan kembali lagi kalau minyak goreng saya habis. Nyatanya memang mau
habis dan perkiraan minggu depan harus segera refill hehe.
Etalase penjual dari luar yang menitipkan barangnya di sini |
...
Lain lagi dengan
keberadaan sebuah kebun di sebuah gang kecil di Jl.Jogokaryan. Tempat ini
membuat saya bercita-cita ingin memiliki sebuah kebun bunga kecil yang perawatannya
terlihat sederhana saja tidak neko-neko, kelihatannya hahaha. Dari depan ada
pintu gerbang terbuat dari bambu. Ketika masuk banyak sekali pot berwarna-warni
berjajar rapi di dinding. Tanaman ditata rapi ada yang digantung, di atas meja
dan ditata rapi di sebuah ruangan lagi.
Dari kebun bunga
rumahan ini saya membeli sebuah tanaman bernama Calathea ornata.
Pembelian saya
yang lagi-lagi sedikit impulsif tersebut berawal dari saat saya membersihkan
kamar dan sepertinya memerlukan tanaman agar terlihat lebih hidup. Selain itu posisi kamar saya yang setiap hari tertimpa sinar matahari langsung rasanya ingin saya manfaatkan lebih dan saya pikir kalau saya merawat sebuah tanaman adalah sebuah ide yang bagus dan sesuai dengan value hidup saya, memberi sebanyak-banyaknya manfaat ke sekitar. Semoga saja pilihan mengadopsi tanaman kali ini tepat dan Calathea yang saya miliki dapat tumbuh subur.
Terkait dengan pembelian impulsif saya kali ini, sampai
sekitar seminggu saya membelinya tidak ada rasa menyesal di hati yang
berarti bahwa pembelian kali ini tidak sia-sia, begitulah cara saya mengukur
tingkat keimpulsan saya. Biasanya saat membeli sesuatu saya biarkan perasaan
saya selama satu dua minggu, kalau ada rasa menyesal berarti saya sia-sia
membelinya, kalau tidak berarti ya aman-aman saja.
...
Jogja kali ini
membawa perasaan saya bernostalgia dengan obrolan di toko bulk zerowaste dan
sebuah cita di dalam kebun rumahan. Mari kita lihat, esok hari Jogja akan
membawa perasaan saya ke mana..
Satu foto lagi dari roti sourdough yang saya beli di peony ecohouse |
Kalo yang di Surabaya, uda pernah cobain dek??? ada 2 toko berkonsep bulk store kaya gini lho
ReplyDelete