Arti Sebuah Angka






Saat ini di dunia teknologi apalagi era sosial media angka dijadikan sebagai salah satu acuan keberhasilan. Total jumlah likes, viewers, followers, semua dilihat dari matriks angka. Makin besar angkanya makin bagus, namun apakah selalu begitu?


Baru saja saya mengalami hal yang tidak menyenangkan terkait angka. Oh ya bagi yang belum mengikuti perjalanan saya, saat ini saya tinggal di Bali dan sedang membangun sebuah learning center berbasis STEAM untuk anak dan dewasa. Saat ini umurnya baru 1,5 tahun. Ibarat anak masih imut-imutnya nih. Baru belajar jalan tertatih-tatih untuk bisa jalan tegap. 


Baik mari kembali ke topik sebelumnya yaitu tentang Makna Sebuah Angka. Saya sering ditanya oleh rekan atau teman saya. “Oh sekarang pegawainya sudah berapa bu totalnya?”


Pertanyaan yang sama terus diulang sampai saya sendiri cukup bosan menjawabnya. Karena ditanya terus saya jadi semangat kalau menyebut angka rekan kerja saya yang kian bertambah. Namun sekarang pertanyaannya,dalam bisnis apakah angka dalam jumlah pegawai selalu baik?


Di sinilah permasalahan mulai terjadi…


Bahwasanya jumlah angka yang besar tidak selalu baik bagi bisnis apalagi yang masih berumur jagung. Mengapa? Bukannya makin bagus toh tiap orang handle secara spesifik sebuah pekerjaan. Ya kalau sekilas memang terdengar bagus namun kalau ternyata kualitas dan scope kerjanya bisa dihandle tim lain sepertinya saya tidak setuju dengan hal tersebut. 


Bahwa makin banyak orang makin banyak pula jumlah kepala yang turut andil dalam sebuah pekerjaan dan menyuarakan pendapatnya. Alih-alih meningkatkan produktivitas perusahaan namun bisa juga sebaliknya, menurunkan produktivitas tim lain. 


Pening kali loh kalau begini bah. 


Bahwa ada makna lain yang harus dipikirkan ketika menambah jumlah tim yaitu kualitas dan pola kerja. Jangan sampai bertambahnya tim malah membuat dan menambah masalah internal. Alih-alih bertumbuh ke atas ini malah ada rayap yang menggerogoti kualitas kayu sebagai pondasi utama pohon bertumbuh. 


Bisa bahaya jika tidak berhati-hati memilih tim dan orang yang tepat. Kita mau maju dan tumbuh bersama dengan angka yang pas dan bukan malah sibuk saling menjatuhkan orang lain untuk kepentingan sendiri kan?


Tabik


Denpasar,20 Juli 2024.


Comments

  1. Semangat Ce, btw orangtuaku punya sekolahan sejak 2006 sampe skrg 2024 dulu kami punya karyawan guru dan tukang bersih2 bisa 20-30an dan skrg sisa 6 aja. Namanya bisnis bagian dr hidup juga jadi ya naik turun, menurutku bukan soal angka sih yg penting sustain dan prosesnya, belajar banyak juga jadinya terutama pas pandemi wkwk

    ReplyDelete

Post a Comment

back to top