Sejujurnya saya tak mengetahui di mana lokasi Pantai Batu
Bolong dan siang itu saya tetap memberanikan diri untuk tetap pergi ke pantai
tersebut. Ketika sampai di sebuah pertigaan, saya bingung harus pergi ke mana.
Lalu saya kembali melihat aplikasi penunjuk arah di smartphone dan yang terjadi
adalah saya makin bingung.
Tiba – tiba beberapa kali bule melewati saya dengan membawa
papan selancar.
Oh iya Batu Bolong kan tempat favorit bule berselancar,
akhirnya dengan niat bulat saya pun memasukkan samrtphone saya ke dalam tas dan
mulai untuk mengikuti seorang bule bermotor matic di depan saya.
Entah apa yang saya pikirkan saat itu, bisa saja bule di depan
saya pergi untuk pulang ke penginapan mereka atau pergi ke tempat lain tapi
hati saya yakin untuk tetap mengikuti bule tersebut.
Hati saya makin berdebar ketika jalan yang saya lewati
berupa jalan kecil selebar 3-4 meter, ini kok seperti jalanan di rumah pada
umumnya, kecil, banyak rumah penduduk dan sepertinya tidak ada tanda-tanda
sebuah pantai. Dan yang membuat saya makin dag-dig-dug adalah bule di depan
saya mengarah ke sebuah sawah. Hah ? benar ini jalan ke Pantai Batu Bolong?
Namun saya tetap mengikuti ke arah sawah.
Sawah yang berwarna kuning keemasan lalu menjadi pemandangan
perjalanan saya menaiki motor selama beberapa saat. Tapi yang melewati sawah
ini kebanyakan orang-orang yang membawa papan selancar dan memang sepertinya
telah dan akan pergi ke pantai. Hati saya kembali optimis pada bule di depan
saya. Saya akan tetap mengikuti mereka.
Sesampainya melewati sebuah kafe di tepi sawah bukan bebek
atau ayam di tepi sawah tibalah di sebuah mulut gang pertigaan yang mengarah ke
dua jalan antara kanan dan kiri. Waktu
itu jalanan di sawah begitu ramai dan jalanan agak rusak jadi harus berhti-hati dan saya harus berfokus pada dua hal
sekaligus, fokus di jalan dan fokus melihat ke depan. Namun tiba-tiba ketika
saya melihat ke depan, bule di depan saya tadi menghilang. Olala~ ke mana ya
mereka? Saya pun kembali mengikuti apa kati hati saja setelah kehilangan
bule di depan saya. Akhirnya saya tiba di mulut gang pertigaan dan saya
mengambil arah ke kanan jalan. Jalan yang membawa penyesalan karena 5 menit
berjalan lurus saya tak melihat
tanda-tanda pantai dan jalanan begitu sepi.
Saya pun memutuskan kembali ke mulut gang tadi dan memilih
jalan ke arah kiri tadi yaitu lurus ke depan.
Selama perjalanan belok kiri banyak sekali tempat makanan
seperti kedai pizza tepi sawah dan kafe lucu lainnya. Mungkin kalau ke sini
lagi saya akan mencoba mengunjunginya karena teman saya sudah menyarankan
beberapa tempat dan lain kali saya akan mencobanya :D
Lalu saya tiba di pertigaan lagi, entah sudah berapa kali
pertigaan yang saya lewati, saya kemudian memilih belok ke arah kanan jalan. Dari
arah berlawanan beberapa bule seperti dari sebuah pantai dengan kaki mereka yang
berbalut paris. Saya makin tak sabar untuk sampai di Batu Bolong dan yakin
bahwa jalan yang saya pilih benar. Laju motor sewaan pun makin saya tambah.
Di sini banyak sekali beberapa pojokan yang begitu cantik
untuk dijadikan background foto namun hari makin sore dan saya pun harus
memburu waktu untuk bisa sampai ke Batu Bolong.
Salah satu pojokan cantik |
Sepertinya ujian saya dengan pertigaan benar-benar diuji,
kali ini kembali saya harus berhadapan dengan pertigaan. Tapi kali ini soal di
pertigaan untuk memilih jalan kanan atau kiri tak terlalu sulit karena ketika
saya menegok ke arah kiri nampak gerombolan bule dengan papan selancar di
tangan mereka. Nah, pasti di sana!
Secepat kilat saya menuju ke ujung jalan dan benar saja kali
ini suara deburan ombak menyambut kedatangan saya seraya mengucapkan,”Selamat
Datang di Batu Bolong dan Selamat Telah Menempuh Ujian Pertigaan.”
Ujung Jalan, yay :D |
Senyum saya melebar dan dengan lari-lari kecil saya menuju
asal deburan ombak...
Pantai Batu Bolong |
Pantai Batu Bolong lagi |
Pantai Batu Bolong lagi hehe |
Untuk kalian yang bingung apabila ke Canggu ke mana saja
maka inilah beberapa hal yang saya sarankan:
Ada beberapa pantai di Canggu seperti Pantai Berawa, Echo Beach dan Batu Bolong
tinggal memilih dan siapkan perlengkapan ke pantai kalian.
2.Banyak sekali deretan toko yang begitu lucu dan
unik yang akhirnya membuat saya tergoda mampir ke salah satu tokonya dan
berhasil membuat satu postingan ini haha.
Beberapa toko di Canggu |
3.Ini belum saya lakukan tapi saya mendapatkan
informasinya dari blog teman saya yaitu berkunjung ke kafenya. Di Canggu ini ada
banyak sekali kafe yang memiliki bentuk yang memikat pembeli seperti sebuah kedai
pizza di tepi sawah. Selengkapnya coba baca blog
teman saya ya di sini : )
4. Sebaiknya kalau ke Canggu bersama seseorang yang
dapat membantu kalian untuk berfoto. Kenapa? Karena banyak sekali lokasi yang
begitu instagrammable. Bahkan di tepi jalan pun seperti foto di bawah ini
sangat cocok sekali untuk mengisi feed instagram.
Salah satu pojokan cantik lagi |
Selamat berlibur ke Canggu, hati-hati dengan pertigaan hehe.
Bule yang menghilang di pertigaan itu mungkin sengaja menghilangkan diri Mbak Ima, merasa kalau diikuti hahhaha.. Untunglah Akhirnya ketemu walau bolak balik kembali ke pertigaan ya
ReplyDeleteEhh mungkin juga ya seperti itu ndak kepikiran :)))
DeleteJadi keingat kalau lagi main ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Hanya bermodal rute dari blog teman yang kadang susah dicerna. Jadi "nyasar" adalah bonus agar perjalanan jauh lebih menyenangkan dan menjadi salah satu topik yang menyenangkan kala bercerita :-D
ReplyDeleteAsik banget sebenernya kalau nyasar gitu yaa ada cerita tersendiri :D
Deleteku pengeeenn ma...pengen kesanaaa
ReplyDeleteyux mbak agendakan :D
DeleteFantastic. I like your post and I share my social Networks!
ReplyDelete